Jumat, 14 November 2014

Girls Day - I Miss You Lyric

[ALL] Don’t tell me why ([HYERI] Du nuneul gameumyeon nega boineunde)
[ALL] Don’t tell me boy ([HYERI] Neon utgo inneunde uri utgo inneunde)
[ALL] Don’t tell me why ([SOJIN] Du nuneul tteobomyeon nan ulgo inneungeol)
[ALL] Don’t tell me boy ([SOJIN] Uri hamkkeyeonneunde)
[HYERI] Achime ireona tvreul kyeogo
Syaworeul hago oseul
Garaipgoseo nagal junbireul hae
[MINAH] Oneuldo eojewa ttokgateunde
Han gajido byeonhan ge
Eomneunde wae nan

[HYERI] Mundeuk ullineun
Jeonhwagil bodaga
Nado mollae nunmuri heulleonaerigo
[SOJIN] Neoneun wae tto ireoke
Neon amureochi anke
Nae mameul tto heundeureonwa
[ALL] Sasireun neomu bogo sipeo bogo sipeo nega
Ne eokkae gidae ulgo sipeo ulgo sipeo naega
[MINAH] Chamaboryeo aesseo
Utjanha ajikdo heundeulligo itjanha
[SOJIN] Jebal jalhae juji ma
Deoneun naege jalhae juji ma
[YURA] Jalhaejuji ma gaseumi apeujanha
Nune ttwiji ma jakku nega maemdoljanha
Nan uioero yakhae
Geuraeseo neobakke
Mot geuryeo geurimeul
Jiuda dasi neol geuryeo
Tto neomu dalkomhae
[SOJIN/YURA] Geuraeseo michige hae
[YURA] Tto neomu dalkomhae
[SOJIN/YURA] Geuraeseo michige hae
[YURA] Neon nareul apeuge
Geuraeseo deouk michige hae
[SOJIN/YURA] Jalhaejuji ma
[YURA] Naege neol boyeojuji ma
[HYERI] Mundeuk ullineun
Jeonhwagil bodaga
Nado mollae nunmuri heulleonaerigo
[MINAH] Neoneun wae tto ireoke
Neon amureochi anke
Nae mameul tto heundeureonwa
[ALL] Sasireun neomu bogo sipeo bogo sipeo nega
Ne eokkae gidae ulgo sipeo ulgo sipeo naega
[MINAH] Chamaboryeo aesseo
Utjanha ajikdo heundeulligo itjanha
[SOJIN] Jebal jalhae juji ma
Deoneun naege jalhae juji ma
[ALL] Don’t tell me why
([YURA] Jalhaejuji ma gaseumi apeujanha)
[ALL] Don’t tell me boy
([YURA] Jalhaejuji ma)
[MINAH] Ireoke nae gaseumeseo jiuryeo hajiman
Geuge maeumcheoreom an doeneungeol eotteoke
[ALL] Sasireun neomu bogo sipeo bogo sipeo nega
Ne eokkae gidae ulgo sipeo ulgo sipeo naega
[MINAH] Chamaboryeo aesseo
Utjanha ajikdo heundeulligo itjanha
[SOJIN] Jebal jalhae juji ma
Deoneun naege jalhae juji ma
[SOJIN] Oneuldo eojewa ttokgateunde
Han gajido byeonhan ge
Eomneunde wae nan

Senin, 23 Juni 2014

Teman Pertama dan Terakhir

                                                        Teman Pertama dan Terakhir
      Sore ini matahari mulai meredup,namun angin tetap bertiup menggoyang-goyangkan kembang-kembang cantik di taman.Taman yang sepi,hanya ada kupu-kupu yang bermain mengitari kembang-kembang cantik itu.Tapi,disudut taman itu ada seorang wanita yang sedang duduk manis bermain bersama bonekanya.Wanita muda yang seharusnya sudah tak lazim bermain bersama boneka.,apalagi bonekanya kotor dan tidak terawat.Hiiiiiiii.............. menyeramkan.
      "Ayah,siapa wanita itu?kenapa dia sendirian di taman?"Tanya Anna kepada ayahnya yang tidak sengaja lewat di taman itu.Namun ayahnya tidak menjawab,malah meyuruhya untuk cepat-cepat pulang.Mataharipun tenggelam dan padam,di saat yang sama,wanita itu juga tiba-tiba menghilang,hilang tak berjejak bersama bonekanya.
     Keesokan harinya,di waktu yang sama,Anna datang lagi,tapi tidak seperti kemarin,hari ini dia sengaja ke taman tanpa ayahnya,karena dia tahu pasti ayahnya akan melarangnya pergi ke taman itu.Dia mencari wanita itu,wanita misterius yang selalu duduk di taman setiap sore bersama bonekanya.
     "Hai kakak!"Akhirnya Anna menemukan wanita itu,hati Ana sangat senang bisa bertemu wanita itu.Seperti bertemu keluarga lama yang sangat ia rindukan."Hai adik manis,ada apa?"Tanya wanita itu dengan lembutnya."Aku Anna kak,boleh aku bermain bersama kakak?nama kakak siapa?"Tanya Anna berusaha mengajak berkenalan."Oh,boleh adik manis,namaku Jenna dan ini bonekaku Jenni."Jawab wanita itu,yang ternyata bernama Jenna.
     Akhirnya Anna dan Jenna saling berkenalan dan bercerita tetang banyak hal.Tidak seperti yang orang-orang bilang, Jenna si wanita misterius itu tidak menyeramkan.Bahkan sangat baik dan cantik.
     Setelah puas bercerita dan bermain banyak hal,Anna dan Jenna berjanji akan bertemu lagi esok.Dan Anna juga berjanji akan membawakan Jenna coklat karena ternyata Jenna sangat menyukai coklat.
     Seperti janjinya kemarin,Anna datang kembali ke taman itu,coklat yang ingin diberikan kepada Jenna juga sudah ia genggam di tangannya,ia menggenggamnya sangat kuat,bagai tak mau kehilangan harta berharga yang ingin diberikan kepada orang yang berharga pula.
      Tapi,Anna tidak melihat siapapun disana,kupu-kupu yang biasa terbang mengitari kembang-kembang cantikpun tidak ada.Anna bingung,sangat bingung,apakah Jena tidak menepati janjiya kemarin?apa dia tidak mau menemuiku lagi?apa dia marah?tapi kenapa? Anna membatin,hatinya sedih sekaligus bingung.
      Anna masih menunggu sambil sedikit melangkah mengitari taman itu."Apa itu?"Anna menemukan sebuah kertas kecil,dan sepertinya itu sebuah surat.Anna membaca surat kecil itu.
      "Untuk Anna sayang,maaf Anna,maaf aku tidak menepati janjiku kemarin.Maaf aku tidak hadir hari ini.Aku tahu kamu pasti marah,tapi aku harus benar-benar pergi.Anna ada sesuatu yang harus kamu ketahui,sebenarnya aku telah meninggal 12 tahun yang lalu,dan sebenarnya hari ini aku ingin bercerita banyak padamu,aku ingin kamu tahu,saat aku seusiamu,aku ingin sekali memiliki teman,aku ingin bermain seperti anak-anak lain.Tapi,anak-anak seusiaku tidak mau bermain denganku,mereka bilang aku ini aneh,dan akhirnya aku tidak punya teman,sama sekali.Akhirnya ayahku memberiku sebuah boneka dan kuberi nama Jenni.Semenjak memiliki Jenni,aku tidak terlalu kesepian,aku sering bermain di taman ini sejak dulu,taman yang penuh kenangan.Aku ingin berterima kasih padamu,karena kamu sudah mau menjadi temanku.Walau hanya sehari,tapi kehangatan itu selamanya.Sekali lagi aku ingin berterima kasih,karena kamu satu-satunya temanku yang berwujud manusia."
                                                               ***SELESAI***
Oleh:Novia Claresta M
    

Senin, 02 Juni 2014

Guru Kesayanganku

Dengan sabar kau mengajariku
Apa yang awalnya aku tidak tahu
Dengan senyuman kau mengajariku
Walau kadang aku membuatmu kesal

                       Guru kesayanganku
                       Sekarang kau harus pergi
                       Hatiku gundah gulana
                       Apakah penggantimu nanti
                       Akan sebaik dirimu?